Powered By Blogger

Sunday, August 26, 2012

Belajar Seni Musik


 MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN SENI MUSIK

1. Hasil Belajar Musik
Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil, setiap guru memiliki pandangan masing masing sejalan dengan filsafatnya. Namun untuk menyamakan persepsi sebaiknya kita berpedoman pada kurikulum yang berlaku saat ini yang telah disempurnakan, antara lain bahwa Suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan
berhasil apabila tujuan intruksional khusus (TIK) nya dapat tercapai (Djamarah: 2006 :105).
Karena ituiah, suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan berhasil apabila memenuhi tujuan intruksional khusus dari bahan yang telah diujikan terhadap siswa.
Fungsi penilaian ini adalah untuk memberikan umpan balik kepada
guru dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar dan melaksanakan program remidial bagi siswa yang belum berhasil.
Musik adalah seni bunyi yang sengaja dibuat oleb manusia untuk mengungkapkan suatu ide atau gagasan akal budi dan perasaan. Jamalus (1988 : 1) yang menyatakan bahwa musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur irama, melodi harmoni, bentuk atau struktur lagu dan ekspresi sebagai satu kesatuan.
Musik menurut wujud nyata hanya berupa bunyi, tetapi suasana, pikiran dan perasaan yang terkandung di dalamnya apakah gembira, senang atau sedih dapat dimengerti oleh semua orang, tanpa penjelasan, tanpa kamus (Nadabdap. 1991:8). Musik merupakan karya seni yang diciptakan melalui media yang menghasilkan bunyi. Media tersebut meliputi alat-alat musik maupun bunyi-bunyi ritmis dengan irama tertentu. Irama adalah urutan rangkaian gerak bunyi yang menjadi unsur dasar musik. Hal ini ditegaskan lagi oleh Awuy (1980 : 60). Irama merupakan inti hidupnya suatu lagu, bergerak sesuai dengan ukuran waktu.
Musik juga membentuk wujud-wujud dengan watak melodis. Watak melodis terjadi dari berbagai urutan nada untuk mengungkap kan suatu gagasan. Melodi adalah susunan atau rangkaian nada (bunyi dengan getaran teratur) yang terdengar berurutan serta berirama dan mengungkapkan suatu gagasan (Jamalus, 1988: 16). Nada-nada tersebut dihasilkan oleh alat-alat musik diatonis (terdiri atas tujuh buah nada), pentatonik (terdiri atas 5 buah nada), maupun suara manusia (vokal). Sedangkan kita tabu bahwa suara dapat ditimbulkan dari diri kita sendiri yang berupa suara vokal, suara siulan, dan suara dari bagian badan kita seperti tepukan. Kemudian kegiatan anggota badan kita dengan benda-benda yang ada disekitar kita yang berupa suara-suara pukulan, petikan, gesekan dan tiupan.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa musik adalah suatu hasil karya cipta manusia yang berupa bunyi-bunyian, yang bersumber dari suara manusia (vokal) dan alat-alat musik (instrumen), yang dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni, struktur lagu dan ekspresi sebagai satu kesatuan, yang dapat menimbul kan kesan dan pesan bagi pendengarannya.

2. Seni Musik
Materi seni musik tidak terlepas dari unsur-unsur musik meliputi: Irama, namun sebelum pengertian irama diberikan terlebih dulu perlu diketahui apa yang dimaksud dengan pulsa. Irama dan pulsa dapat dirasakan pada saat kita mendengar sebuah musik.
Dalam tubuh manusia beredar darah yang disebabkan oleh denyutan jantung. Dalam keadaan normal denyutan jantung jaraknya teratur. Pengertian pulsa dalam musik adalah denyutan berulang-ulang yang berlangsung secara teratur (Jamalus, 1988:9)
Pengertian irama adalah rangkaian gerak yang terdapat dalam musik. Irama terbentuk dari sekelompok bunyi dan diam dengan panjang pendek yang berbeda lama waktunya. Irama. Juga diartikan panjang pendek nada dalam lagu. Istilah asing irama adalah rhytm (Inggris), yang diterjemahkan ritme (Wagiman, 2001:27).
Melodi adalah susunan rangkaian nada (bunyi dengan getaran teratur) yang terdengar berurutan, serta berirama serta mengungkap kan suatu gagasan (Jamalus, 1989 : 16).
Menurut Soeharto melodi adalah rangkaian dari beberapa nada yang berbunyi atau dibunyikan secara berurutan. Melodi terdiri dari nada nada yang letak nada-nadanya menyatakan tinggi rendahnya nada yang berbeda-beda.
Harmoni adalah keselarasan atau persesuaian pada bagian bagian lagu, birama, irama sehingga timbul suatu sifat atau suasana yang merupakan kesatuan. Dasar harmoni adalah titik nada atau akord yang terbentuk dari salah satu nada dari sebuah tangga nada (Jamalus, 1989 : 30).
Ekspresi adalah ungkapan perasaan dan pikiran yang diwujudkan oleh para seniman musik atau penyanyi yang disampaikan kepada pendengar yang mencakup tempo, dinamik, dan warna nada dari unsur-unsur pokok musik (Jamalus, 1988:38)

3. Musik Nusantara
Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan KTSP, kalender pendidikan, dan silabus, Materi Musik Nusantara terdapat pada kelas VIII semester II mata pelajaran seni musik. Musik Nusantara adalah musik-musik tradisional yang tersebar di seluruh daerah-daerah Indonesia (Nusantara) yang berkembang di daerah-daerah sampai sekarang, Setiadi (2005 : 68).
Musik tradisional adalah musik yang lahir dari budaya daerah. Musik daerah bersifat sederhana, baik alat musiknya maupun lagunya, unsur kerakyatan dan kebersamaan merupakan ciri-ciri musik daerah di Indonesia, Sunarko (1990 : 33). Dapat disimpulkan, bahwa musik tradisional adalah jenis musik yang berasal dari suatu daerah, mencerminkan budaya daerah tersebut, sifatnya sederhana dan belum terpengaruh budaya asing. Berikut ini adalah contoh beberapa musik daerah dan daerah asalnya, antara lain :

a. Gamelan Jawa
Gamelan Jawa ialah nama kumpulan alat-alat musik daerah jawa yang dimainkan bersama-sama dan merupakan suatu ensanbel atau symphony. Sedangkan tangga nada yang dipakai ialah pelog dan slendro. Sebagaimana kita ketahui bahwa gamelan sejak dulu keahlian sudah populer di mana-mana di seluruh kepulauan Nusantara. Hal ini terbukti dengan adanya peninggalan peninggalan gamelan yang lengkap, di keraton Solo dan Yogya.
Selain dari itu di zaman Sultan Agung sudah ada alat-alat gamelan yang besar. Permainan gamelan Jawa mengandalkan keseimbangan antara vokal dan instrumental, Dalam hal ini tidak ada yang menonjol vokal atau instrumental, tetapi kedua jenis tersebut sama berat dan seimbang.
Gamelan yang lengkap dari satu perangkat terdiri dari lima kelompok instrumen dengan susunan sebagai berikut :
(a) Kelompok balungan, terdiri dari : demung, saron, peking,
(b) Kelompok Blimbingan, terdiri dari : Slenthem, gender,
(c) Kelompok pencon, terdiri dari : boning, ketuk, kenong, kempul dan gong,
(d) Kelompok kendang, terdiri dari : kendang bem, kendang ciblon, ketipung, dan
(e) Kelompok pelengkap, terdiri dari : suling, siter, celempung, rebab, dan gambang.
Lagu-lagu yang terkenal adalah : ilir-ilir, gambang suling, gundul-gundul, pacul, suwe ora jamu.

b. Gamelan Bali
Gamelan Bali adalah seperangkat musik gamelan mirip gamelan jawa dengan jenis pukulan rammpak dank eras, tempo cepat, dinamis, dan musikalisasinya lebih ekspresif.
Perbedaan alat pukul gamelan Jawa dengan Bali yaitu pemukul untuk gamelan Bali terbuat dari bahan besi sedangkan Jawa dari kayu. Sehingga bila dipukulkan ke alat musik ada perbedaan bunyi yang dihasilkan.
Permainan gamelan Bali, lebih mengutamakan instrumental daripada vokal karena disesuaikan dengan pemakaiannya yaitu untuk mengiringi tari-tarian.
Instrumen gamelan Bali adalah sebagai berikut :
1. Angklung gentorag kempli
2. Babende gong kempor
3. Ceng-ceng jegogan kendang
4. Gangsa kajar ketuk
5. Gender kantilan kuwir
6. Genggong kemong pemade
7. Suling tawa-tawa rebab
8. Rincik tingklik rebana
Lagu-lagu daerah Bali yang sering dimainkan dengan gamelan Bali antara lain : Meyang-meyong, jangger, dewa ayu, macepet


c. Gamelan Degung
Gamelan Degung adalah gamelan klasik sunda yang mempunyai ciri-ciri khas tersendiri yaitu sederhana dalam instrumennya dan corak lagu yang menyayat hati.
Gamelan Degung telah dikenal sejak zaman Pajajaran yang ketika itu oleh raja-raja dipakai dalam upacara pesta keagamaan, upacara adat dan waktu bersukaria. Fungsi gamelan Degung sebagai iringan tarian, upacara adat, upacara
perkawinan, serta hiburan.
Permainan gamelan Degung lebih mementingkan vocal. Hal ini lebih terlihat pada permainan kliningan. Penyanyi penyanyi disebut sebagai pesinden. Alat musik yang digunakan dalam gamelan Degung antara lain:
(1) Bonang degung,
(2) Rincik atau cempres (saron),
(3) Jegglong (gender),
(4) Gong,
(5) Gendang indung dan kalunter,
(6) Suling degung,
(7) Kecapi.
Lagu-lagu yang sering dimainkan antara lain : manuk dadali, bubuy bulan, tokecang, pileuleuyan

d. Musik Angklung
Musik angklung, ialah musik tradisional berasal dari Jawa Barat yang seluruh instrumennya terbuat dari bamboo. Musik tersebut telah dikenal orang di daerah sunda sejak abad ke-XVI, berfungsi sebagai :alat tradisional ronda malam, memeriahkan pesta panen padi dan pesta perkawinan.
Adapun nada yang dipakai pada waktu itu ialah nada pentatonic, kemudian pada tahun 1928 oleh Pak Daeng Sutigna dari Bandung dirubah menjadi diatonic. Sejak itulah angklung mulai berkembang di seluruh Nusantara.
Adapun instrumen musik angklung, terdiri dari:
(1) angklung melodi,
(2) angklung pengiring,
(3) angklung bas, dan
(4) angklung cantra bus.
Lagu-lagu yang sering dimainkan antara lain : manuk dadali, es lilin, sorban palid, pileuleuyan dll.

e. Musik Calung
Calung adalah sejenis alat musik pukul dari bambu bulat yang bentuknya mirip tangga dari dua utas tali dengan anakanak tangga yang terbuat dari tabung-tabung bambu. Di Jawa Barat alat ini berfungsi di samping sebagai alat tradisional ronda malam, juga dipakai untuk acara pesta panen atau pun pesta perkawinan.
Bentuk calung hampir mirip dengan angklung. Bedanya calung dibunyikan dengan cara dipukul sedang angklung dimainkan dengan cara digoyangkan. Ada dua bentuk instrumen calung yakni:
(1) calung rantay, jumlah wilahan ada 7 ruas bambu atau lebih. Cara memainkan sambil duduk bersilah/duduk;
(2) calung jingjing, dimainkan oleh 4 atau 5 orang terdiri dari : calung kingking 12 tabung, calung penepas 2 tabung, calung jongjrong 2 tabung, calung gonggong 2 tabung;
(3) Lagu-lagu yang dimainkan adalah cingcangkeling, tokecang, pileuleuyan dll.

f. Musik Kolintang
Musik kolintang ialah musik tradisional yang berasal dari daerah Minahasa (Sulawesi Utara) dengan instrumen-instrumen seluruhnya terbuat dari kayu yang dibunyikan dengan cara dipukul. Kalau dibandingkan musik kolintang dengan musikgamelan, maka kedua-duanya mempunyai persamaan yaitu setiap instrumennya terdiri dari bilahan yang dibunyikan dengan cara diketuk.
Sedangkan perbedaannya ialah musik gamelan, masing-masing wilahan terbuat dari logam, dimainkan dengan duduk. Sebaliknya pada musik kolintang dibuat dari kayu tangga nada yang digunakan diatonic.
Satu grup kolintang terdiri dari 7-9 orang dengan namanama instrumennya adalah; (1) melodi 1, (2) melodi 2, (3) alto 1,
(4) alto 2, (5) tenor 1, (6) tenor 2, (7) contra bas, (8) bas.
Lagulaguyang dimainkan antara lain oinani keke, sipatokaan, tohannusang kara

g. Musik Tarling
Tarling ialah kesenian yang berasal dari daerah Cirebon, dengan perpaduan pokok gitar dan suling. tarling biasa disebut juga melodi kota udang.            Sejak zaman prabu Siliwangi (Jawa Barat), telah dikenal suatu aransemen lagu seperti kiser, dermayan renggong, cirebonan dan lain-lain yang diiringi gamelan dari bambu yang dibelah (model gambang). Kemudian meningkat kepada kecapi dan akhirnya kepada gamelan yang dibuat dari besi atau perunggu.
Pada masa penjajahan Belanda, setelah mereka mengenal gitar yang di bawa oleh kaum penjajah, kebetulan gitar dapat disesuaikan dengan kecapi, maka  terdapatlah perpaduan gamelan dengan gitar. Bentuk lagu masih merupakan seloka Jawa Sunda (seloka cirebonan) setelah zaman merdeka alat-alat pengiring lagu cirebonan dikombinasikan dengan suling.
Adapun jenis instrumen musiknya terdiri dari: (1) Gitar/Kecapi, (2) Suling, (3) Gambang bamboo, (4) Gamelan tidak lengkap, dimana Lagu-lagu yang
dinyanyikan adalah seperti warung pojok, warung doyong, dan
(5) Musik Gambang Keromong. Gambang Keromong, ialah jenis orkes yang merupakan perpaduan musik gamelan dan musik barat, dengan mempergunakan tangga nada pentatonis tionghoa. Gambang adalah musik kelompok gamelan yang wilah-wilahannya terbuat dari kayu, dan keromong adalah sejenis boning.
Musik gambang keromong adalah kesenian khas penduduk asli Jakarta. Pada mulanya gambang keromong dimainkan oleh orang Betawi dan orang-orang peranakan Tionghoa dalam bentuk sederhana sekali. Dari hari ke hari perkembangan gambang keromong semakin pesat. Adapun alat-alat musik yang dipakai adalah sebagai berikut : (1) Dari alat musik gamelan dipakai, satu unit gong, rebab, gendang, seruling, boning; (2) Dari alat musik barat dipakai saxophone, terompet, terombone, piccolo, gitar dan biola. Lagu-lagu yang
terkenal dalam musik gambang keromong adalah : ondel-ondel, jali-jali, kicir-kicir.

h. Musik Melayu
Musik Melayu adalah musik tradisional daerah Sumatra Barat pengaruh dari Malaysia dengan ciri khas alat musik akordeon dan rebana. Musik Melayu dapat dibedakan menjadi dua yaitu : (1) Melayu klasik, musik Melayu yang berfungsi hanya untuk nyanyian (mengiringi lagu-lagu), dan (2) Melayu joget yaitu musik Melayu yang fungsinya dipergunakan untuk mengiringi tarian.
Pada mulanya pengertian melayu dimaksudkan melulu untuk nyanyian dengan iringan yang berhubungan dengan semenanjung Malaka atau Malaya. Alat musik yang dipergunakan antara lain : Akordeon, Biola, Gitar, Flute, Rebana. Lagu-lagu yang dimainkan antara lain Tanjung katung, ayam den lape, kambanglah bungo dan lain-lain.

No comments:

Post a Comment